Minggu, 19 Desember 2010

Memahami dan Menyampaikan Sejarah yang Benar (Part 2)

Kelima, memahami kadar pengetahuan manusia, keadaan dan kedudukan mereka serta apa saja yang dikatakan tentang mereka. Ibnu Taimiyah rehimahullah berkata, “Menghukumi suatu kelompok manusia atau kaum, didasarkan pada dua hal: pertama, mengetahui keadaan mereka; dan kedua mengetahui hukuman Allah yang ditimpakan kepada orang-orang seperti mereka.”

Maka atas dasar ini, perlu kajian yang dalam atas apa yang diriwayatkan tentang suatu peristiwa, dengan melihat pandangan orang-orang yang hidup pada periode awal Islam, dari para sahabat radhiyallahuanhum. Sebab dengan mengetahui keadaan mereka, kejujuran mereka, serta perjalanan hidup mereka yang baik. Dan kita tahu, bahwa da banyak dalil-dalil syar’I yang memberitakan kepada kita tentang keshalihan dan keadilan mereka.

Keenam, memberitakan sesuatu tentang sekelompok manusia, haruslah berdasarkan pada ilmu pengetahuan, keadilan, kesopanan. Hal ini telah dijelaskan Allah swt dalam firman-Nya, ”Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada Allah, dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah:8)

Ibnu Taimiyah juga mengatakan, “Membicarakan manusia hendaklah berlandaskan ilmu dan keadilan, bukan dengan kebodohan dan kezaliman.”

Termasuk dalam hal ini, adalah menyifati orang lain dengan adil. Maksudnya, berlaku adil dalam menyebutkan keburukan-keburukan dan kebaikan-kebaikannya.

Ketujuh, mengetahui kondisi-kondisi zaman di mana suatu peristiwa terjadi. Kita perlu megetahui pula bahwa sebagian peristiwa yang terjadi dalam sejarah Islam tidak bisa dilepaskan dari kondisi-kondisi zamannya. Maka kita tidak boleh menghukumi mereka hanya dengan menggunakan standar akal kita, juga dengan kondisi-kondisi yang kita hidup di dalamnya. Karena tindakan seperti ini, selain tidak akan menemukan titik temunya, juga akan melahirkan klaim-klaim yang tidak pada tempatnya.

Kedelapan, menggunakan istilah-istilah yang islami. Penggunaan istilah termasuk persoalan penting yang melahirkan pengaruh dan bahaya besar dalam tsaqafah umat Islam, karena dengan istilah itu kemudian pemahaman dan pemikiran terhadap sesuatu bisa terbangun. Musuh-musuh Islam dari dulu selalu berusaha mengaburkan pemahaman dan pemikiran Islam dengan membuat istilah-istilah yang mengelabui pikiran umat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan dikomentari..