Minggu, 21 November 2010

Tak Ada Peristiwa yang Baru di Dunia Ini

Seorang pemerhati sejarah mengatakan, “Tidak ada yang baru di muka bumi ini. Sejarah hanya mengulang dirinya dalam bentuk yang sangat menakjubkan. Peristiwa-peristiwa yang kita lihat dengan mata kepala sendiri, adalah peristiwa yang juga terjadi di masa lalu, hanya nama dan tempatnya saja yang berbeda. Maka orang yang memahami dan mendalami sejarah dia seakan melihat masa depan, membaca sesuatu yang baru di muka bumi ini dari banyak hal, sehingga ia tidak mudah tertipu, meski propaganda mencapai puncaknya, dan meski sarana makar dan tipu daya tak terhitung jumlahnya.”
Orang yang mengenali banyak para tokoh dan peristiwa, sangat mengerti di mana ia seharusnya meletakkan kakinya berpijak, dan bagaimana ia mengomandoi dirinya, masyarakat dan umatnya.
Orang yang paham terhadap peristiwa-peristiwa masa lalu, ia seperti matahari yang cerah; dengan sinarnya yang terang ia menerangi jalan agar generasi demi generasi yang datang silih berganti dapat berjalan di atas jalan itu tanpa takut tersesat, dan pancaran sinarnya membentang hingga datangnya hari kiamat. Bagaimana tidak, seperti telah dinyatakan di atas bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar baru di muka bumi ini, hal itu sesungguhnya telah diingatkan oleh Dzat Yang maha Megetahui lagi maha Bijaksana dalam firman-Nya , “Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al A’raf:176)
Ayat ini sangat jelas memerintahkan kita untuk menceritakan kembali peristiwa masa lalu, meriwayatkan kembali riwayat terdahulu, karena hal tersebut memberi pengaruh kepada manusia untuk mengikuti yang baik dan membuatnya berpikir dalam segala tindakan dan perbuatan.
Maka mengenali tokoh dan peristiwa, khususnya para tokoh muslim dan peristiwa-peristiwa penting dalam Islam, tidak boleh hanya sebagai pelengkap, sampingan, atau sekedar tambahan. Sebab pengetahuan kita tentang mereka dan kejadian-kejadian yang terjadi di masa lalu, adalah sebuah cermin untuk merancang dan meraih sesuatu yang pernah dicapai dahulu, dan juga untuk mengantisipasi agar peristiwa buruk yang menimpa sekelompok orang di antara mereka, tidak terjadi kembali dan menimpa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan dikomentari..