Minggu, 21 November 2010

Menakar Kesungguhan Kita dalam Mengenal Sejarah Islam

Catatan yang mengisahkan tentang perjalanan waktu adalah ibarat cermin. Sejarah hidup para tokoh, khususnya dalam Islam, adalah seperti anak tangga menuju puncak. Kisah peristiwa masa lalu bagi orang yang tertimpa kesedihan, seakan sebuah penghibur. Sebab kisah para tokoh dan peristiwa masa lampau mampu membangkitkan semangat, tekad dan keteguhan hati. Memberi nasehat dan ilmu pengetahuan. Menggelorakan gairah yang mengubur rasa sedih. Kekuatan yang menghapus rasa lemah dan cemas. Kesabaran yang meredam duka cita atas kepergian orang terdahulu. Juga mengubah amarah menjadi ridha atas apa yang tersembunyi di balik takdir. Allah berfirman, “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Huud: 120)

Allah juga berfirman, “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS.Yusuf: 111)

Ibnu Qayyim Al Jauziyah berkata, “Sesungguhnya, pena sejarah dunia dan segala peristiwanya adalah pena yang mengemballikan kekuatan spiritual. Sebab dia menghadirkan kembali apa yang telah berlalu di dunia ini dari banyak peristiwa, dan mengembalikannya kepadamu dalam imajinasi, sehingga engkau melihatnya dengan hati dan menyaksikannya dengan akal pikiran.”

Lewat sejarah kita mengetahui sunah kauniyah, seperti datangnya pertolongan dan kemenangan atas orang-orang yang beriman yang jujur dalam keimanannya, dan kebinasaan sebagai akhir dari kezaliman. Namun, masalahnya siapa saja yang kita ketahui dalam Islam ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan dikomentari..