Minggu, 21 November 2010

Membangun Kembali Jati Diri Kita Sebagai Muslim

Mengenali tokoh dan peristiwa dalam sejarah peradaban Islam tak sekadar untuk mengetahui pahit getir dan manisnya perjalanan sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah dan kasus yang menarik. Tetapi agar setiap Muslim memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara paripurna, di mana dalam sejarah Islam banyak hal harus dipahami secara baik dan utuh. Di sana ada upaya aplikatif yang bertujuan menjelaskan Islam dan umatnya secara kronologis, baik masa kejayaan maupun masa kemundurannya, serta di dalamnya terdapat keteladanan yang tertinggi dari pemimpin utamanya, yaitu Rasulullah saw.
Seorang penulis sejarah mengatakan, “Islam adalah jendela bagi manusia Muslim untuk melihat alam. Islam tidak membiarkan manusia Muslim menjadi panik dalam pencariannya tentang sikap yang harus diambil dalam kehidupannya, namun ia telah menggarisbawahi sebuah sikap yang realistis dan logis serta tuntutan untuk berpegang teguh dengannya. Alam bagi seorang Muslim dalam perspektif Islam adalah medan yang harus digelutinya setiap historis dan kosmis sesuai dengan kehendak Allah swt.”
Teks ini secara jelas menerangkan bahwa sejarah itu penting untuk diteladani dan ditelusuri, terutama para tokoh dan segala peristiwa yang terangkum dalam sejarah peradaban Islam. Karena ini merupakan titik awal yang harus diketahui generasi muda Islam. Itulah sebabnya; kita harus menoleh ke sana tanpa rasa bosan, untuk menanamkan semangat keislaman kepada kita dan anak-anak kita. Kita tidak akan mengerti akan nilai-nilai perjuangan dalam Islam, jika kita hanya membatasi diri dalam mengikuti perkembangan keadaan umat Islam pada hari-hari terakhir ini saja.
Untuk dapat memahami banyak hal, pandangan harus kita layangkan ke belakang, demi memperbaiki masa depan kita. Kesadaran sejarah ini baru dapat dinamakan kokoh kalau kita dapat menguasai nilai-nilai sejarah dengan baik. Dalam ukuran generasi itu pulalah kita melihat betapa pentingnya masalah pewarisan nilai melalui kesejarahan.
Ini semua tidak lepas dari pembangunan karakter dan jati diri umat dan bangsa, sebab dalam wawasan sejarah itulah dapat kita temukan pembelajaran tentang karakter dan jati diri para pendahulu. Di luar negri, kunjungan ke museum-museum sejarah adalah sebuah keharusan, khususnya bagi anak-anak sekolah, sebab dengannya pembinaan karakter dan jati diri bangsa seperti itu akan bisa dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan dikomentari..