Sebelum memeluk Islam, Umar ibn al-Khathab orang yang paling keras menentang dan memerangi ajaran baru ini. Ia mengintimidasi orang-orang yang mengikutinya. Suatu hari, Umar menghajar seorang budak perempuan agar mau meninggalkan perempuan Islam. Selesai puas menganiaya budak itu, Umar berkata, “Aku memaafkanmu! Kau kulepas hanya karena aku sudah bosan memukulmu!”
Si budak menjawab, “Itulah yang dilakukan Allah kepadamu.” Kejadian tersebut sampai ke telinga Abu Bakar. Kemudian, budak perempuan itu dibeli oleh Abu Bakar dan dibebaskannya.
***
Kendati perlakuan Umar sangat keras kepada umat Islam, hatinya sangat lembut untuk menerima kebenaran. Ketika sebagian umat Islam pergi berhijrah ke Abyssinia, dan setelah Umar pergi, ia merasa terharu dan merasa kesepian berpisah dengan mereka. Ummu Abdullah bint Abi Hismah mengatakan, “Kami segera berangkat ketika Umar ibn al-Khathab datang dan berhenti di depan kami. Kami menghadapi berbagai macam gangguan dan intimidasi darinya. Ia berhenti dan berkata kepada kami, ‘Jadi berangkat juga, Ummu Abdullah?’
Aku menjawab , ‘Ya!
Kami akan keluar dari bumi Allah ini. Kalian mengganggu kami dengan kekerasan. Semoga Allah memberi jalan keluar kepada kami.’
‘Allah akan menyertai kalian,’ balas Umar. Aku melihat dia begitu terharu. Belum pernah aku melihat Umar seperti itu. Dia lalu pergi dan kulihat dia sangat sedih karena kepergian kami.”
Tak lama kemudian, suami Ummu Abdullah datang. Diceritakannya percakapannya dengan Umar dan dia sangat mengharapkan Umar memeluk Islam. Tetapi sang suami menjawab, “Orang ini tidak akan memeluk Islam sebelum keledai Khathab lebih dulu memeluk Islam.”